Pemuda masa kini memiliki peran penting dalam membangun masa depan Indonesia. Mereka adalah generasi penerus yang akan membawa perubahan positif untuk negeri ini. Kepemimpinan di masa depan akan dipegang oleh pemuda yang memiliki semangat, keberanian, dan kreativitas untuk memimpin. Pemuda Sebagai Penentu Masa Depan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terbesar di ASEAN. Sebanyak 70 persen dari total penduduk Indonesia adalah pemuda yang berusia 15-39 tahun. Ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membangun masa depan Indonesia. Kepemimpinan di masa depan akan dipegang oleh pemuda yang memiliki semangat, keberanian, dan kreativitas untuk memimpin. Oleh karena itu, pemuda harus siap mengambil tanggung jawab dalam membangun bangsa ini. Potensi Pemuda Indonesia Pemuda Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meraih prestasi dalam berbagai bidang. Mereka tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang baik, tetapi juga memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan inisiatif untuk memulai usaha mereka sendiri. Pemuda Indonesia juga memiliki semangat kebangsaan yang tinggi, sehingga mereka memiliki tekad untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik. Tantangan Pemuda Masa Kini Tantangan yang dihadapi oleh pemuda masa kini sangatlah berat. Salah satunya adalah kurangnya kesempatan kerja yang tersedia. Pemuda sangat sulit menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka. Selain itu, pemuda juga dihadapkan dengan masalah pendidikan yang kurang berkualitas dan minimnya dukungan dari pemerintah dalam membangun kemampuan dan potensi mereka. Peran Pemerintah dan Masyarakat Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk mendukung pemuda dalam membangun masa depan Indonesia. Pemerintah harus memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan pemuda. Sementara itu, masyarakat harus memberikan dukungan dan motivasi kepada pemuda untuk terus berkarya dan berinovasi dalam bidang yang mereka tekuni. Kesimpulan Pemuda masa kini memiliki peran penting dalam membangun masa depan Indonesia. Pemuda Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meraih prestasi dalam berbagai bidang. Namun, tantangan yang dihadapi oleh pemuda sangatlah berat. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk mendukung pemuda dalam membangun masa depan Indonesia.
Diupload untuk memenuhi tugas individual dalam Mata Kuliah Jurnalistik dan Publisistik
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Melihat dari judul yang ada, yang menjadi pusat perhatian yaitu ada kata-kata 'Pemuda', 'Pemimpin' dan 'Masa Depan'. Sebenarnya apasih arti dari ketiga kata-kata tersebut?'Pemuda' dapat didefinisikan sebagai kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sedangkan 'Pemimpin' berarti seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya, dan ciri-ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan, sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan 'Masa Depan' adalah gambaran suatu keadaan dimasa yang akan datang dapat berlangsung bertahun-tahun sesudahnya.Pemuda merupakan generasi bangsa, berarti pemuda adalah suatu pembangun bangsa dimana peran pemuda sangatlah dibutuhkan karena pemuda itu sendiri adalah sosok penerus bangsa. Pemuda harus bisa membangun dirinya, melatih dirinya agar dapat lebih siap terjun ke dalam masyarakat. Namun apa yang terjadi saat ini adalah sebaliknya, para pemuda di Indonesia menutup mata dari kegiatan politik di negaranya tersebut. Pemuda yang disibukkan dengan aktivitas perkuliahan, disibukkan dengan berbagai urusan individu, dan disibukkan oleh hal-hal duniawi. Mereka cenderung tidak peduli dengan kondisi politik di negaranya sendiri. "ya udah sih, ngapain ngurusin politik. Ngga ada untungnya juga buat kita ngebahas tentang politik di Indonesia, toh juga ujung-ujungnya bakal gitu-gitu juga", mungkin itu beberapa patah kata dari pemuda di negeri ini. Politik di Indonesia sudah sangat ternodai oleh kasus-kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme. Padahal, menurut Islam politik itu adalah mengurusi urusan umat, urusan rakyat. Jadi siapa lagi yang akan memimpin / mengurus negeri ini yang berkaitan dengan politik, jikalau para pemuda sebagai penerus bangsa itu sendiri enggan untuk mengetahui perkembangan politik di negaranya?Maka, dibutuhkanlah sosok pemimpin yang sejatinya mengurusi urusan rakyat, menjalankan amanah yang telah dipercayakan berjuta-juta orang, mendahulukan kepentingan golongan dibandingkan kepentingan pribadi, peduli dan juga bersahabat dengan semua orang, dan juga pemimpin yang menjadi seorang pemimpin yang bertugas sebagaimana mestinya, seharusnya sudah dipupuk oleh Ilmu dan IMTAQ sedari dulu. Pemuda, sebagai calon pemimpin juga harus mendalami ilmu yang telah dipelajarinya, yang tentu tidak boleh menyimpang dari Al-Quran dan Hadits. Pada akhirnya, di negeri Indonesia ini pun sangat diperlukan sosok pemimpin masa depan yang ideal, yang sejatinya berasal dari pemuda di negeri kita sendiri. Jadi sebagai pemuda di hari ini, sudah siapkah kita menjadi pemimpin masa depan? ReformJilidIVCendikiawanMilitanInspiratorPeradabanAksiNyataMembangunBangsaSospolBEMFMIPAMenujuFMIPAMadani 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya
RealitasPemuda Masa Kini. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara mencapai 1,28 juta jiwa. Di gengamanmulah pemuda,kepemimpinan masa depan bisa terwujud. Mari pemuda bersegeralah! Perspektif. Anda mungkin menyukai postingan ini. Posting Komentar 0 Komentar. Ideasi dan Celoteh
Read 8,180 “pemuda masa kini, pemimpin masa depan” شُبَانُ اليَوم رِجَالُ الغَد menjadi generasi pemimpin yang cerdas berliterasi Pemuda merupakan generasi yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Dimana peran pemuda sangatlah diharapkan, karena merupakan pewaris bangsa yang akan menjadi sosok pemimpin selanjutnya. Baik buruknya bangsa kita kedepannya dapat dicerminkan dari para pemuda saat ini. Pemuda yang peduli akan bangsa, maka tidak bersikap acuh dan senantiasa berusaha mencari cara agar bangsanya semakin maju. Pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur jalannya suatu sistem dan memberi pengaruh serta mengarahkan kepada orang-orang yang ia pimpin sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Ada banyak cara untuk menjadi generasi pemimpin penerus bangsa, salah satunya yaitu dengan literasi. Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis akan tetapi kepiawaian kita berbahasa saat berkomuikasi, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dan pandai berhitung itu juga termasuk literasi. Bagaimana kita dapat menjadi seorang pemimpin jika kita tidak cerdas berliterasi. Cerdas berliterasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Penanaman literasi harus disadari karena menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas. Padahal, budaya literasi bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan negara. Membaca dan menulis adalah kunci awal dalam kesuksesan. Apalagi menjadi seorang pemimpin tentu harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, dengan rajin dan sering membaca kita tidak akan ketinggalan zaman. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS al -Alaq [96] 1-5, di ayat tersebut Allah dengan tegas memberi perintah kepada manusia untuk “اِقْرَأْ” artinya “Bacalah”. Membaca dan menulis bukan hanya buku tapi membaca dunia, yang diawali dengan membaca hal kecil yang bermanfaat. Karena dari literasi banyak sekali manfaatnya mulai dari menambah pembendaharaan kosa kata, meningkatkan kemampuan menganalisis, menambah wawasan, mengoptimalkan kinerja otak, membantu meningkatkan daya fokus dan masih banyak lagi. Tentu saja menjadi seorang pemimpin memerlukan itu semua. Mulailah dari membaca dan menulis apa yang kita sukai. Di jaman sekarang, semakin berkembang teknologi kita tidak perlu bingung untuk mencari dan membeli buku, karna kita bisa mengaksesnya melalui smartphone. pada saat ini hampir semua orang memiliki smartphone, dan jangan lupa ya Gens yang pasti ada kuotanya hehehe. Di smartphone kita bisa membaca melalui ebook atau PDF. Jadi, ayo Gens kita sebagai generasi pemimpin harus senantiasa meningkatkan budaya literasi. Kalau bukan kita siapalagi
PemudaPemimpin Negara Pada Masa Hadapan Karena, Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Maka kita dan para pemuda bertanggung jawab untuk melengkapi semua syarat menjadi atau memimpin masa depan. kemarin, kini dan esok, pemuda senantiasa berdiri di garis terdepan. Baik sebagai pembela kebenaran yang gigih ataupun sebagai pembela
Dua kadet muda Malaysia akan meneruskan pengajian mereka pada musim luruh ini di akademi ketenteraan berprestij sebagai persediaan untuk menjadi pegawai tentera Malaysia pada masa hadapan. Cik Ummi Syahmina dari Port Dickson, Negeri Sembilan, telah diterima masuk ke Akademi Tentera Udara Amerika Syarikat di Colorado dan Encik Muhammad Faidh Izzuddin dari Kuala Lumpur telah diterima masuk ke Akademi Tentera Amerika Syarikat di West Point, New York. Kedutaan di Kuala Lumpur menganjurkan majlis mengucapkan selamat jalan pada 8 Jun untuk menghargai dan meraikan kemasukan kadet Malaysia ke akademi ketenteraan Duta Besar ke Malaysia Brian D. McFeeters mengucapkan tahniah kepada kadet-kadet ini dan berkata, “Kadet-kadet ini mewakili masa depan, kemakmuran dan keselamatan kita bersama. Saya yakin Ummi dan Faidh akan terus menempa laluan ke hadapan untuk pemimpin muda yang lain.” Leftenan Kolonel Lemar Farhad, Ketua Pejabat Kerjasama Pertahanan, turut mengucapkan tahniah kepada kedua-dua kadet. Beliau menambah, “Hubungan antara akademi ketenteraan kita telah wujud sejak lebih 40 tahun lalu. Ia menjadi penghubung penting antara kedua-dua negara kita dan mengukuhkan hubungan sesama rakyat sambil mempromosikan kesalingoperasian masa depan.” Mejar Jeneral Dato’ Haji Saadon bin Hasnan, Komandan Akademi Latihan Ketenteraan ALK, turut menyertai majlis ini. Misi akademi ketenteraan adalah untuk memberikan pendidikan dan pengalaman kepada semua kadet supaya mereka lulus dengan pengetahuan dan memiliki karakter yang penting sebagai pemimpin dan motivasi untuk menjadi pegawai tentera bekerjaya. Program kepimpinan, akademik dan persediaan yang menyeluruh diperlukan untuk memenuhi piawaian tinggi kemasukan ke Akademi Tentera melalui persaingan sengit yang mana hanya segelintir dapat diterima masuk. Kadet Ummi Annur Syahmina dan Muhammad Faidh Izzuddin dipilih selepas proses pemilihan yang ketat yang menilai potensi kepimpinan, kecergasan fizikal dan pencapaian akademik mereka. Tahun ini, 89 negara telah dijemput untuk menamakan calon dengan matlamat menerima 15 calon di setiap akademi ketenteraan. Sejak tahun 1971, 39 rakyat Malaysia telah menamatkan pengajian di Akademi Ketenteraan Duta Besar McFeeters mengucapkan terima kasih kepada Angkatan Tentera Malaysia, Tentera Darat Malaysia, Tentera Laut Diraja Malaysia, Tentera Udara Diraja Malaysia, dan agensi-agensi ketenteraan Malaysia yang lain atas sokongan dan kerjasama mereka dalam mengukuhkan hubungan antara akademi ketenteraan di Amerika Syarikat dan Malaysia. Cik Ummi Annur Syahmina binti Sohaini dari Port Dickson, Negeri Sembilan, diterima masuk ke Akademi Tentera Udara Amerika Syarikat USAFA di Colorado. Kadet Ummi ialah wanita Malaysia ketiga yang diterima masuk ke akademi ketenteraan selepas Sub Leftenan Janushaa Bala Krishnan Muthiah, alumni tahun 2022 Akademi Tentera Laut Amerika Syarikat, dan Kadet Grace Sian Ern Hui, yang baru menamatkan pengajian di Akademi Tentera Udara Amerika Syarikat. Encik Muhammad Faidh Izzuddin bin Mat Sahari dari Kuala Lumpur diterima masuk ke Akademi Tentera Amerika Syarikat di West Point, New York. Dalam majlis ini, Duta Besar McFeeters turut mengucapkan tahniah kepada dua kadet yang baharu menamatkan pengajian di akademi ketenteraan Kadet Grace Sian dan Kadet Kanan Muhammad Aniq Hilman bin Haslimi masing-masing menamatkan pengajian mereka di Akademi Tentera Laut dan Akademi Tentera Udara Lebih banyak foto di Flickr Kadet Ummi Annur Syahmina Binti Sohaini Sebagai orang pertama dalam keluarganya yang berkhidmat dalam tentera, Kadet Ummi sangat bermotivasi dan bercita-cita untuk menjadi juruterbang jet pejuang Tentera Udara Diraja Malaysia. Berasal dari Port Dickson, sebuah bandar tentera kecil di selatan Kuala Lumpur, pengalaman Ummi sebagai kadet wanita dalam persekitaran yang didominasi lelaki memberi inspirasi kepadanya untuk mendefinisikan “pemimpin” sebagai seorang yang tegas, bekerja keras dan saling menghormati perbezaan individu. Pada usia 13 tahun, beliau mendaftar di Sekolah Menengah Sains Rembau dan lulus dengan cemerlang dalam Sijil Pelajaran Malaysia. Ummi menamatkan program asasi dalam Teknologi Kejuruteraan, dan beliau kini di tahun pertama dalam pengajian Penyelidikan Operasi dan Sains Data di Universiti Pertahanan Nasional Malaysia dengan CGPA keseluruhan Ummi fasih berbahasa Jerman dan lulus ujian bahasa antarabangsa Jerman pada tahun 2021. Ummi pandai menguruskan masa beliau dengan menjadi kapten Skuad Ragbi Torch dan pasukan kriket di samping pembelajaran akademik. Beliau meminati sukan dan merancang untuk terus bersukan di USAFA. Apabila ditanya pendapatnya tentang isu semasa di Asia Tenggara oleh ahli panel, beliau memberitahu bagaimana anggota tentera wanita perlahan-lahan mencipta sejarah dalam Angkatan Tentera Malaysia, bagaimana mereka memberi inspirasi kepadanya, dan bagaimana beliau ingin menyumbang kepada kemajuan Keamanan dan Keselamatan Wanita sebaik sahaja beliau ditauliahkan. Kadet Muhammad Faidh Izzuddin Bin Mat Sahari Kadet Faidh yang berasal dari Kuala Lumpur membesar dengan mendengar cerita bapanya tentang tentera dan pengalamannya menghadiri program tamu di Pangkalan Tentera Udara Keesler, Mississippi. Ketika masih kanak-kanak, kepimpinan dan perspektif Angkatan Tentera menarik perhatiannya, dan beliau memilih untuk melanjutkan pelajarannya di West Point. Faidh merupakan pemimpin pelajar, ahli sukan, dan inovator. Beliau boleh bercakap dalam Bahasa Perancis dan lulus peperiksaan DELF Perancis dengan CGPA keseluruhan Selepas tamat sekolah menengah, beliau menerima Anugerah Emas daripada Sekolah Berasrama Penuh Integrasi Rawang kerana mendapat keputusan A semua mata pelajaran dalam peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia. Faidh bermain bola sepak, hoki, olahraga trek dan padang, dan catur. Beliau gemar bereksperimen dengan perkara baharu untuk meluaskan pandangannya. Minatnya dalam inovasi mendorongnya memenangi beberapa anugerah dalam pertandingan inovasi, termasuk inovasi kereta 4×4 tersuai dan pembersih permukaan yang diperbuat daripada kulit pisang. Faidh menamatkan Asasi Perubatan di Universiti Pertahanan Nasional Malaysia dengan CGPA keseluruhan
NcBl. 56yzp7122s.pages.dev/43056yzp7122s.pages.dev/40156yzp7122s.pages.dev/19356yzp7122s.pages.dev/52756yzp7122s.pages.dev/13756yzp7122s.pages.dev/34356yzp7122s.pages.dev/55056yzp7122s.pages.dev/35
pemuda masa kini pemimpin masa depan